Selasa, 30 Oktober 2012


MANFAAT BIOPORI

A.      Latar Belakang
Banjir bagai musuh tahunan warga di sejumlah daerah di Indonesia. Pembukaan lahan, alih fungsi lahan pertanian  menjadi pemukiman dan prasarana mengakibatkan tanah menjadi padat dan mengeras, sumber bahan organik tanah menjadi berkurang (degradasi tanah), serta rusaknya liang-liang bekas penembusan dan galian microorganism tanah.
Pada saat pembangunan sebagian permukaan lahan dipadatkan untuk bangunan dan prasarana jalan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar air hujan tidak dapat meresap atau terabsorsi ke dalam tanah sehingga tetap mengalir ke permukaan tanah dan dibuang melalui saluran drainase. Buruknya saluran pembuangan air serta menurunnya daya serap tanah akibat pembangunan mengakibatkan banjir  dimana-mana.
Guna menanggulangi masalah banjir tersebut, Ir. Kamir R. Brata, MSc., dosen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Institut Pertanian Bogor, menemukan teknologi sederhana yang disebutnya teknologi biopori. Ide pembuatan biopori muncul pada saat beliau meneliti bongkahan tanah kawasan hutan konservasi di Sumatra. Pada bongkahan itu terdapat ratusan lubang mirip terowongan yang berbentuk pori-pori. Lubang-lubang itu dibuat oleh semut, rayap, cacing, dan akar tanaman.
Satu bongkahan seukuran buah kelapa mengandung ratusan lubang yang menyerap air dikala hujan. Penelitian lebih lanjut menunjukkan adanya lubang tak kasatmata yang terdapat pada bongkahan, berupa ratusan lubang biopori. Lubang-lubang ini berfungsi menyerap air, menyaring air bersih, mengurai sampah organik, serta menjaga unsur hara pada tanah.  Lubang-lubang biopori akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air dalam tanah. Bila lubang-lubang seperti ini dibuat dalam jumlah banyak maka kemampuan sebidang tanah untuk meresapkan air akan meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah. Hal ini akan mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi.
vertikal di dalam tanah. Lubang-lubang tersebut diisi dengan bahan-bahan organik seperti daun-daun kering, potongan rumput, atau tanaman, serta sampah organik rumah tangga. Bahan-bahan organik ini dijadikan sumber energi bagi organisme hidup di dalam tanah. Peningkatan aktivitas organisme tersebut akan meningkatkan jumlah biopori yang terbentuk.
Lubang biopori merupakan teknologi sederhana untuk konservasi lahan dan penyediaan air bersih. Lubang ini dikembangkan atas dasar prinsip ekohidrologis, yaitu memperbaiki kondisi ekosistem tanah untuk perbaikan fungsi hidrologis ekosistem tersebut. Teknologi ini bisa diaplikasikan di kawasan perumahan yang 100% kedap air atau sama sekali tidak ada tanah terbuka maupun di areal persawahan yang berlokasi di kawasan perbukitan. Lubang sebaiknya dibuat di bagian tanah yang tidak terendam air atau lebih tinggi dari saluran air. Jika lubang tersebut terendam air maka fauna tanah seperti cacing, rayap, dan semut akan kekurangan oksigen. Selain itu, menyebabkan hilangnya kemampuan meresapnya air karena sudah jenuh.  
B.       Manfaat
1.    Memberikan suatu nutrisi bagi tanaman sawit melalui bahan asupan organik yang di masukan dalam lobang biopori.
2.    Lubang biopori bermanfaat untuk meminimalisir banjir.
3.    Menghasilkan bahan organik dengan metode biopori.
C.      Tinjauan Pustaka
1. Biopori
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Sedangkan secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
Metode biopori pertama  dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
Biopori dapat dibuat atau dipasang lubang biopori resapan di alas saluran air hujan disekitar rumah, perkantoran, sekolah dan bangunan lainnya, selain itu dapat dibuat disekitar atau sekeliling pohon, pada daerah yang tanah kosong, baik diantara tanaman, batas tanaman maupun daerah yang tidak ada tanaman
Teknologi biopori ini memiliki peran atau manfaat seperti :
a.    Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
b.   Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
c.    Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
d.   Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
e.    Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
f.    Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
g.   Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
2. Bahan Organik
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
Sumber Bahan organik tanah dapat berasal dari:
(1)     sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa: (a) daun, (b) ranting dan cabang, (c) batang, (d) buah, dan (e) akar.
(2)     sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.
(3)     sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk kandang, (b) pupuk hijau, (c) pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.
Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Peranan-peranan kunci bahan organik tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.    Fungsi Biologi:
menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-proses biologi tanah memberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
b. Fungsi Kimia:
merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk daya pulih tanah akibat perubahan pH tanah menyimpan cadangan hara penting, khususnya N dan K
c. Fungsi Fisika:
mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah
Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah.
D.      Metodologi
1. Pembuatan Biopori
Pembuatan lubang biopori dalam kegiatan praktek metodologi yang digunakan sebagai berikut :
1)      Bahan dan Alat
a.    Bahan
-       Sampah atau sisa bahan organik.
b.   Alat
-        Bor biopor, Gayung air, MeteranAjir dan Timbangan
2)   Langkah kerja
a)    Ukur dengan penggaris/meteran dari tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) disekeling tanaman dengan 5 titik calon lubang biopori. Jarak dari tanaman ke calon lubang biopori 100 cm, jarak antar lubang ke calon lubang biopori 100cm.
b) Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter permukaan lubang 10cm.Kedalaman lubang 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah dengan alat bor biopori .
c)    Mulut atau pangkal lubang dapat diperkuat dengan adukan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang, supaya tanah tidak jatuh ke dalam lubang (longsor)
d)    Lubang diisi dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan atau pangkasan rumput. Bila lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm, setiap lubang dapat menampug kurang lebih 7,8 liter sampah organik. Fauna tanah seperti cacing dan semut, akan datang dengan sendirinya ke dalam lubang untuk mencari perlindungan dan bahan makanan. Fauna tanah tersebut akan berkembang biak menciptakan biopori yang dapat mempercepat laju peresapan air dalam lubang serta mempercepat perombakan sampah organik menjadi kompos.
e) Rentang 5 hari sekali Sampah organik perlu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
f) Jika sampah organik belum atau tidak cukup teirsi cukup disumbat bagian mulut lubang. Dengan cara seperti ini maka lubang tidak akan berpotensi terisi oleh material lain seperti tanah atau pasir.
2. Pemanenan
Pemanenan pupuk organic  biopori digunakan peralatan sebagai berikut :.
Alat : Bor biopori, Timbangan dudukEmber/tas plastic dan  Alat tulis (buku dan pulpen).
Langkah kerja
a)      Bor lubang biopori sedalam 100cm
b)      Ambil pupuk organik didalam lubang biopori
c)      Taruh hasil pupuk dalam ember/tas plastik
d)     Cuci alat alat dan kembalikan pada tempanya
 Pupuk organic yang diperoleh dari lobang biopori memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-       Pupuk bagian dasar lubang banyak terdapat cacing tanah
-       Pupuk bagaian atas masih berbentuk bahan dasar tetapi banyak jamur dan terasa hangat bila dipegang.
Melihat dari ciri-ciri pupuk organic tersebut bahwa sebenarnya proses dekomposisi bahan oganik tersebut sedang berlangsung mengingat mikroorganisme (cacing, dan jamur  ada pada lubang biopori) , tapi proses dekomposisi bahan organic masih belum sempurna. Hal sebabkan karena Waktu perombakan yang singkat. Sedangkan menurut HR. Sudrajat (2006) . “menurunkan C/N ratio Bahan organik hingga sama dengan tanah (<15 3="3" akan="akan" aktivator.="aktivator." b="b" bahan="bahan" berbagai="berbagai" bervariasi="bervariasi" bulan="bulan" dari="dari" dikarenakan="dikarenakan" dikomposisi="dikomposisi" dilakukan="dilakukan" hal="hal" hayati="hayati" ini="ini" kompos="kompos" memerlukan="memerlukan" menjadi="menjadi" mentah="mentah" mikroorganisme="mikroorganisme" mulai="mulai" oleh="oleh" organic="organic" organik="organik" perubahan="perubahan" proses="proses" pupuk="pupuk" sampai="sampai" sebagai="sebagai" tahunan="tahunan" terjadi="terjadi" waktu="waktu" yang="yang">
Adapun perubahan hayati yang dilakukan mikroorganisme   adalah
- Perubahan protein menjadi amoniak, CO2, dan air
- Pembebasan unsure hara dari senyawa-senyawa organic menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman
 -Terjadinya pengikatan beberapa jenis unsure hara dalam sel mikroorganaisme, terutama nitrogen, fosfor, dan kalium.
Bahan organik yang dihasil dari lubang biopori ditaruh ditanaman kelapa sawit disekitar lubang biopori hal ini dilakukan mengingat bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peran penting di tanah. Seperti :
a.       menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanah
b.      untuk memulihkan tanah akibat perubahan pH tanah dan mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah.
Dengan demikian lubang biopori bukan sekedar membuat lubang yang berisi kotoran atau sampah, tetapi manfaat biopori amat besar terutama dalam menyerap air hujan disekitar lubang kedalam tanah dengan maksimal sehingga resiko banjir berkurang, membuat kompos, mecgah terjadinya erosi tanah dan sebagainya.
G. Kesimpulan
Biopori adalah liang atau terowongan-terowongan keil di dalam tanah yang terbentuk akibat aktivitas perakaran tanaman dan berbagai fauna tanah, seperti cacing, rayap, dan semut. Teknologi biopori bermanfaat untuk meningkatkan daya peresapan air dan cadangan air tanah, mengubah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi CO2 dan metan, serta mengatasi penyebab penyakit yang ditimbulkan oleh adanya genangan air. Peningkatan biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal di dalam tanah yang diisi dengan sampah organik. Lubang resapan biopori dapat dibuat di halaman, taman, ataupun saluran air.
Antara perlakuan dalam kelompok tidak ada perbedaan dalam peningkatan pertumbuhan tanaman sawitnya, namun terjadi perbedaan dalam jumlah pupuk organik yang di peroleh.

Daftar Pustaka
Anonim, 2008. Mengenal dan Memanfaatkan Lubang Biopori. /biopori/52-mengenal-dan-memanfaatkan-lubang-biopori.html

Anonym, 2010.  Biopori. biopori/Biopori _ MATOA.htm

Anonym, 2011. Resapkan  Air Hujan Menjadi Air Tanah. pembuatan.php.htm

Abdul Madjid,  MS, 2007.  Dasar Dasar Ilmu Tanah. /bahan-organik-tanah.html

Sudrajat.HR, 2006. Mengelola Sampah Kota. penebar swadaya . Bogor